Langsung ke konten utama

Ringkasan Cerita FilimSara & Fei: Stadhuis Schandaal 2018

Ringkasan Cerita FilimSara & Fei: Stadhuis Schandaal 2018

Ringkasan Cerita FilimSara & Fei: Stadhuis Schandaal 2018
Ringkasan Cerita FilimSara & Fei: Stadhuis Schandaal 2018

Ringkasan Cerita FIlimSara & Fei: Stadhuis Schandaal 2018, Jika diibaratkan masakan, Sara & Fei: Stadhuis Schandaal berasal dari gagasan ambisius seorang koki untuk membuat nasi goreng ternikmat dengan cara mengumpulkan seluruh materi dan bumbu yang bisa ia temukan di pasar. “Kalau semua materi baku kucampur, tentu bakal membuat kekayaan cita rasa”, begitu pikirnya. Apa daya, ia malah kerepotan, kebingungan, dan jadinya justru kwetiau yang tercipta, setengah matang pula. Bukan saja tidak enak, esensi dasar nasi goreng, yaitu “NASI”, turut lenyap. Jadilah bencana. Bencana yang ajaib. Seberapa ajaib? Simak kutipan obrolan berikut, yang melibatkan polisi dan komandannya.

"Lapor Komandan, Abimanyu Berhasil Di Tangkap, Namun Tersangka Chiko BERHASIL MELARIKAN DIRI.”Kenapa Bisa Begitu?”
Karena di ketika bersamaan pelaku BERHASIL MELARIKAN DIRI!


Itu sama saja dengan situasi ketika seorang ibu bertanya pada anaknya, “Bagaimana bisa nilai ujian kau jelek?!”, yang dijawab oleh sang anak, “Karena nilai ujian saya jelek”. Apabila pembicaraan di atas terdengar bodoh, asal, konyol, dan inkonklusif, itu alasannya yaitu keseluruhan filmnya pun begitu. Premisnya menarik, mengenai Fei (Amanda Rigby), mahasiswi yang di tengah risetnya seputar sejarah kota renta Batavia, didatangi sosok misterius dari masa pemerintahan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, seorang perempuan berjulukan Sara (Tara Adia). Pertemuan itu membuat Fei terlempar ke masa lalu, menyaksikan eksklusif skandal perintaan Sara si perempuan terhormat dengan Peter (Mikey Lie) si prajurit rendahan.

Terdapat cukup modal untuk mengawinkan unsur sejarah dengan fiksi dengan sampul fantasi. Tapi, layaknya koki pada dongeng tadi, naskah buatan Irfan Wijaya bersama Adisurya Abdy (Roman Picisan, Asmara) yang juga merangkap sutradara, berantakan, tanpa tujuan pasti. Perjalanan menembus lorong waktu gres terjadi pasca film menginjak 30 menit. Itu pun cuma sejenak, dan dikemas layaknya video presentasi role play murid-murid SMP, diiringi voice over Sara yang terdengar kolam guru sejarah paruh waktu membacakan buku pegangan plus data-data riset dari internet. Petualangan trio Ustaz Addin-Zidan-Haji Husin di lorong waktu jauh lebih menghibur meski penuh ceramah.

Sudah begitu, volume suaranya selirih bisikan manja seekor semut pemalu yang masih bocah. Musik yang sejatinya dimainkan dalam volume normal pun membabat habis obrolan “keilmuwan” yang diucapkan para pemain dengan tingkat semangat mendekati nol. Jangan buat saya membahas pilihan musik “eksentrik” dari Adisurya Abdy, yang bagai diambil dari katalog tembang nostalgia. Juga jangan buat saya mempertanyakan alasan Danny (Volland Volt)—pria yang disukai Fei meski merupakan rekan kerja ayahnya—menyanyikan Naik Kereta Api kala sedang menggendong Fei.

Padahal, di suatu wawancara, sang sutradara menyebut film ini dibutuhkan bisa menggaet ketertarikan generasa millenial, tapi selera estetikanya terang berlawanan dari tujuan tersebut. Senjata lain guna memikat penonton masa sekarang yaitu pemakaian CGI. Ada CGI untuk salju, CGI untuk meriam, CGI untuk benteng, CGI untuk jendela benteng, bahkan sebagai bentuk totalitas, ruang sederhana yang hanya diisi meja, kursi, serta rak berisi buku-buku pun CGI. Mengapa tidak semua lokasi, bahkan karakternya dibentuk menggunakan CGI? James Cameron niscaya bangga.

Sara & Fei: Stadhuis Schandaal sanggup melanglang buana mengambil gambar hingga ke Cina, namun membangun set sederhana untuk halaman benteng beserta sebagian kecil isinya saja tak bersedia. Tunggu? Kenapa film ini turut menyertakan latar Cina? Sebab di situlah Fei dan Danny bertemu. Jika merasa itu membuat fokus kisahnya melebar, tunggu hingga anda bertemu Chiko (Haniv Hawakin), mantan kekasih Fei yang dipekerjakan pebisnis kotor, Abimanyu (Anwar Fuady), untuk meretas sistem perusahaan saingannya. Apa yang diretas menjadi tanda tanya, mengingat ketika Chicko beraksi, kita hanya melihat layar komputer berisi angka serta grafis acak, dan sebuah screen saver bergambar Matrix Digital Rain.

Kisah sejarah, fantasi, romansa, dongeng kriminal, drama keluarga, tak heran jikalau campuran film ini berantakan. Belum lagi penyuntingan gambar Bimmo DJ (Miss Call, Nyai Ahmad Dahlan) kerap semaunya, di mana adegan acap kali berpindahh meski kalimat atau gerakan karakternya belum tuntas. Kasar dan asal. Jujur saya murung sekaligus geli melihat Sara & Fei: Stadhuis Schandaal. Rasanya mirip melihat bapak-bapak paruh baya, sedang berusaha terlihat modern dan asyik dengan aktif mengirim gambar atau video di grup WhatsApp keluarga. Akhirnya, ketika konsumen nasi goreng yang disuguhi kwetiau tadi bertanya “Nasinya mana???”, saya pun berujar, “Mana unsur sejarah yang bisa dipelajari?”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018

Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018 Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018 Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018, Bad Samaritan menampilkan Robert Sheehan sebagai Sean Falco, sang protagonis yang bersama rekannya, Derek (Carlito Olivero), menjalankan agresi perampokan berkedok parkir valet di sebuah restoran. Modus operandinya, salah satu dari keduanya akan menyatroni rumah korban dengan memanfaatkan GPS dalam mobil, kemudian mengambil barang-barang kecil biar korban tak menyadari agresi tersebut. Sean dan Falco pikir metode itu menjamin mereka lolos, tapi tidak, lantaran Bad Samaritan memastikan kejahatan itu, serta hal-hal jelek lain yang Sean perbuat (sengaja/tidak, besar/kecil) akan mendapatkan balasan. Ini bukan soal justifikasi kriminalitas atau kebodohan muda-mudi yang berbuat tanpa pikir panjang, sebagaimana bertebaran di banyak menu thriller , melainkan soal penebusan kesalahan, dan itu yang membuatnya menarik. Bad Samaritan Melalui naskahnya, Brando...

The Ultimate Cure Gout Naturally in Home Trick

The Ultimate Cure Gout Naturally in Home Trick - There are plenty of methods someone can utilize to help eradicate gout. It needs to be treated properly in order to keep the pain at pain. If you wish to cure gout naturally, AgenBettingOnline.com AgenBettingOnline.com you want to understand how to continue to keep purines out of your entire body and the acid flushed. It is not advised to leave gout untreated for long since the disorder can worsen. Gout is the most frequent medical condition in regard to arthritis. Pseudo gout is a health condition that is often mistaken for gout. There are a number of different methods to deal with gout. You also need to learn how to recognize and treat Gout. If you're a drinker suffering with gout, then you're doing more damage than good. Thus, the reason behind gout is a physical condition that you can control. If you are afflicted with gout, then you are aware of how painful it can be. Gout is believed to be a painful k...

Choosing How to Use Bitcoin

Choosing How to Use Bitcoin - The use is a key-factor so, I believe whether any crypto enthusiast can enable the little retailer throughout the street to accept Bitcoin, the entire thing will begin growing. On the 1 hand, the use of Bitcoin is still quite limited, on the flip side, there's a danger of constantly carrying its digital money with it. AgenBettingOnline.com There's no need to use email or contact number. To begin with, you'll need to choose the quantity you want to buy. Put simply, it is a need to know basis. The very first step is to validate the idea depending on the hypothese. Just as it is a excellent concept to diversify in the stock market, it is a fantastic concept to diversify in crypto. In some instances, it may even be wise to have it notarized. When investing in crypto is a excellent notion to diversify, and investors have various techniques to do it. The point is to use the blockchain for a type of decentralized data confirmation serv...