Langsung ke konten utama

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018
Ringkasan Cerita Filim Lima 2018

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018, Mengamati bermacam-macam konflik serta perpecahan bangsa ini beberapa waktu belakangan, urgensi mengingatkan dan mendalami makna Pancasila sebagai dasar negara terang meninggi. Bentuk medianya bebas, asal terjadi pengkajian lebih jauh, lebih dari sekedar berteriak lantang “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab!”, tapi enggan memanusiakan sesama yang dianggap berbeda. Apa pun kepentingan yang menguntit di balik pembuatannya, kehadiran film menyerupai Lima tetaplah penting, di mana para tokoh menghadapi situasi yang berkaitan dekat dengan tiap-tiap sila Pancasila. Sebagaimana rakyat yang semestinya menyayangi ibu pertiwi, perbuatan huruf film ini tak bisa lepas dari sosok ibu mereka.

Lima

Lima sutradara digaet untuk menangani kisah dalam masing-masing sila. Shalahuddin Siregar (Negeri di Bawah Kabut) menangani segmen pembuka sekaligus yang terbaik. Fara (Prisia Nasution), Aryo (Yoga Pratama), dan Adi (Baskara Mahendra) gres saja kehilangan sang ibunda, Maryam (Tri Yudiman). Secara tersirat bisa ditangkap bahwa Maryam terlahir beragama Islam, pindah ke Nasrani sehabis menikah, kemudian kembali lagi memeluk Islam pasca suaminya tiada. Dari ketiga anaknya, cuma Fara yang beragama Islam, sedangkan dua puteranya Kristen. Urusan agama ini memantik persoalan. Mulai soal Aryo yang tidak boleh turun ke liang lahat hingga undangan Maryam semoga gigi palsunya tidak dilepas dikala dimakamkan (Islam melarangnya).

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018
Ringkasan Cerita Filim Lima 2018

Jalan Cerita Filim Lima

“Mungkin emang caranya udah kayak gitu”, begitu ucap Fara kala Adi menanyakan perihal gigi palsu. Fara cuma tahu, atau tepatnya peduli, soal “boleh/tidak boleh”, tapi tidak dengan alasannya, esensi dari hukum itu. Sejatinya ini pangkal konflik seputar agama di Indonesia. Berkoar-koar wacana “TOLAK PEMIMPIN KAFIR!” atau “BOLEH MENIKAH EMPAT KALI!”, tapi begitu diminta menjabarkan atau dikonfrontasi, jawaban yang keluar seringkali sebatas “itu aturannya”, atau lebih parah lagi, “cebong mana ngerti!”. Di tangan Shalahuddin, rentetan proses penguburan terasa penuh duka, namun ada pula ketentraman di situ. Puncaknya dikala dua bentuk kepercayaan disatukan jelang tamat segmen.

Saya pernah menyaksikan adegan serupa digarap lebih baik, entah secara lebh subtil macam di Toba Dreams (2015), atau lebih indah menyerupai nampak dalam film pendek Senyawa (2015) karya Wregas Bhanuteja. Biar demikian, itu tetap momen menggugah nan mengharukan selaku penegas bahwa segmen mengenai sila “Ketuhanan yang Maha Esa” yaitu yang terbaik juga paling provokatif (salah satu alasan tunjangan rating 17+). Sila kedua garapan Tika Pramesti (Sanubari Jakarta) berpotensi tak kalah provokatif, bahkan bisa lebih menghentak, sayangnya, ketimbang penegasan, konklusinya justru memancing kesan gejolak batin yang tidak tuntas dalam diri karakternya.

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018
Ringkasan Cerita Filim Lima 2018

Sila “Persatuan Indonesia” digarap Lola Amaria (Minggu Pagi di Victoria Park, Labuan Hati) yang turut menjadi produser, dan di segmen seputar dilema Fara menentukan muridnya untuk dikirim sebagai atlet renang ke Asian Games ini, nuansa “iklan layanan masyarakat” paling kentara (the whole movie is, but this one is too much). Fara, instruktur renang sekaligus mantan atlet Sea Games, diminta menentukan perenang “pribumi” tatkala ada atlet (keturunan Cina) yang lebih berbakat. Bukan cuma terlampau menitikberatkan pada hasil ketimbang menggali proses pemikiran, segmen ini turut mencuri kesempatan guna memajang kesan konkret bagi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia), yang kemudian hadir kolam malaikat penolong menuntaskan segala masalah.

Sila keempat yang ditangani Harvan Agustriansyah (Hi5teria) punya perkara berbeda. Fokus diberikan pada Aryo, yang sehabis dihantam ujian jawaban ketiadaan musyawarah, mesti memimpin musyawarah mengenai warisan sang ibu bersama kedua saudaranya. Poin bahwa ini merupakan segmen milik Aryo takkan saya tangkap apabila bukan alasannya sinopsis resmi filmnya. Pun kemunculan Fajar (Rangga Djoned) si notaris canggung menghadirkan distraksi. Ya, Lima butuh relaksasi melalui komedi, tapi kekonyolan Fajar membuatnya bagai huruf dari film berbeda. Setidaknya kisah keempat ini bisa membawa lagi motivasi karakternya ke semula, yakni alasannya ibu (pertiwi).

Ringkasan Cerita Filim Lima 2018
Ringkasan Cerita Filim Lima 2018

Tantangan terbesar Lima yaitu bagaimana naskahnya, yang ditulis oleh Titien Wattimena (Dlan 1990, Salawaku) dan Sinar Ayu Massie (3 Hari untuk Selamanya, Sebelum Pagi Terulang Kembali), menyatukan esensi kelima sila kemudian menempatkannya di konteks keluarga. Beberapa titik kurang menyatu mulus tapi masih memunculkan korelasi dalam terciptanya keluarga kokoh sebagai metafora Indonesia. Segmen terakhir buatan Adriyanto Dewo (Tabula Rasa) sayangnya jadi poin dikala konsep solid itu lenyap. Giliran Bi Ijah (Dewi Pakis) si ajun rumah tangga jadi fokus. Kelemahan krusial segmen ini yaitu inkonsistensi, di mana para protagonis urung terlibat aktif menuntaskan masalah. Mereka cuma penonton. Menghadirkan tokoh gres selaku “penolong”, seolah para penulis cuma “gatal” ingin menyelipkan info tanpa memperhatikan keperluan narasi. Lain kisah jikalau semenjak awal, konsepnya memang sekedar menempatkan keluarga ini sebagai jembatan.

Akankah Lima membangkitkan jiwa Pancasila rakyat? Saya ragu. Tapi apakah Lima patut disimak? Ya, film yang bicara wacana pentingnya Pancasila terang patut disimak, setidaknya demi mengingatkan kita bahwa semua situasi ideal yang ditampilkan bukan cuma pesan menggurui, namun tujuan yang coba dicapai Pancasila selaku dasar negara. Kala datang masa ketika intisari Pancasila meresapi sanubari tiap rakyatnya, saya percaya negeri ini beserta manusia-manusia di dalamnya akan bisa menghapuskan awan segelap apa pun. Lima sayangnya bukan cuma mencerminkan dasar negara lewat cerita, tapi kualitas balasannya juga mengikuti kondisi Indonesia yang digelayuti bermacam-macam perkara serta kekurangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Learn About Quick Guide for Win Playing Poker Online

Learn About Quick Guide for Win Playing Poker Online - If you're a live player playing online for the very first time, the pace is a welcome shift. Pick a poker game that you would like to play online. Poker online is something lots of people are hesitant to receive engaged in. Playing poker on the internet is a great practice for those beginners playing micro limits which cannot be found in off line casino. It can be very entertaining and if you are bored it can easily fill out a few hours of your time. You can look for free poker online and choose your favourite game to play. If you are prepared to play poker on the internet, you should install client programs. So you have chosen to play poker online . The great thing about playing poker on the internet is you don't need to spend anything to get started playing as many of the internet sites offering poker games will allow you to play for free using fun or play money chips. Now if you're new to poker in gener

Up in Arms About How to Get Bitcoin?

Up in Arms About How to Get Bitcoin? - You may always make another financial loan anytime. In this way, the loans may be finished without the assistance of a third-party and their monetary charges. It, in fact, works in the same way as loans in normal currency. AgenBettingOnline.com It's possible to cover them in a number of ways, which range from hard money to credit and debit cards to wire transfers, or even with different cryptocurrencies, based on who you're buying them from and your geographical area. There have been instances of individuals losing their hard-earned money to crypto frauds. Don't forget that lengthy term investments are extremely good but if you prefer to make quick money, elect for short-term investments. If you are searching for a minimal risk approach to generate more income, then the Bitcoin faucets are the very best approach. For instance, if you wished to send money to family in another nation. Despite the fact that everything is h

What You Can Do About Tips to Fight Depression Fatigue Beginning in the Next 5 Minutes

What You Can Do About Tips to Fight Depression Fatigue Beginning in the Next 5 Minutes - If you believe you could be experiencing depression, then it is essential that you look for assistance from your physician or a trained health professional. Depression is so common a good deal of folks have a tendency to self-diagnose. Depression on males may have different indicators and symptoms in comparison to women. AgenBettingOnline.com AgenBettingOnline.com Tips to Fight Depression Fatigue: No Longer a Mystery Anxiety attacks are only the human body's natural primeval reaction to a scenario where it (wrongly) perceives you to be in danger. If you think that you're experiencing anxiety attacks, it's best that you seek the assistance of a medical professional the earliest possible time so he can help you treat anxiety attacks. There are natural methods to take care of anxiety attacks, or even better, refrain them from coming from the blue. When you're un