Langsung ke konten utama

Ringkasan Cerita Filim Dimsum Martabak 2018

Ringkasan Cerita Filim Dimsum Martabak 2018

Ringkasan Cerita Filim Dimsum Martabak 2018
Ringkasan Cerita Filim Dimsum Martabak 2018
Ringkasan Cerita Filim Dimsum Martabak 2018, Meniliki judulnya, masuk akal menduga Dimsum Martabak ialah suguhan foodporn penuh pertunjukan masak-memasak dan menyajikan makanan, yang berkat estetikanya, tak cuma menyegarkan mata, juga memancing kucuran air liur. Tapi tidak. Sutradara Andreas Sullivan (Revan & Reina, Sawadikap) enggan mengedepankan itu, atau mungkin telah berusaha, namun alasannya ialah ia dan Fachmi J. Saad (Hongkong Kasarung, Winter in Tokyo) selaku penata kamera kurang mumpuni, sasaran yang dicanangkan urung tercapai. Dimsum dibuat, martabak disajikan, tapi seluk beluk pengolahan hanya terjadi di belakang layar, menciptakan produksi kedua RA Pictures ini belum layak disebut foodporn.

Dimsum Martabak

Dimsum Martabak cenderung menyusuri jalur yang dibentangkan formula klasik “Kisah Cinderella”, di mana gadis (atau puteri) miskin bertemu lelaki (atau pangeran) kaya, meski ketimbang kuda putih, sang pangeran sekarang menunggangi truk martabak kuning kemudian Ferrari merah. Walau untuk menyebut Mona yang diperankan Ayu Ting Ting, dengan riasan lengkap apik, bukan norak, yang senantiasa menghiasi wajahnya sebagai “gadis miskin” terasa sulit dipercaya. Tidak peduli ia sekedar pelayan terpercaya di restoran milik Koh Ah Yong (Chew Kin Wah) yang menyajikan dimsum sebagai hidangan andalan.

Jalan Cerita Filim Dimsum Martabak

Jika Mona ialah “si dimsum”, maka siapakah “si martabak”? Perkenalkan Soga (Boy William) yang menjual martabak menggunakan truknya bersama Dudi (Muhadkly Acho). Dodi, sebagaimana rujukan sidekick yang baik, bisa mencuri perhatian melalui celotehan-celotehan serta tingkah menggelitik, yang jadi motor paruh pertama filmnya, menghadirkan hiburan ringan menyenangkan sebelum dimsum dan martabak bersatu. Pada romansa berbasis “kisah Cinderella” begini, tiga fase patut diperhatikan: 1) Bagaimana kedua protagonis mulai saling terpikat walau ada jurang perbedaan, 2) Bagaimana cinta keduanya menguat, 3) Bagaimana perbedaan tadi menciptakan keduanya ragu bisa terus bersama sebelum dipersatukan kekuatan cinta. Penonton harus dibentuk yakin oleh ketiga fase di atas.

Fase pertama terjadi kala Mona, yang kebetulan di suatu malam mengenakan baju yang lebih bagus dari biasanya, menyeberang jalan dan nyaris tertabrak truk milik Soga yang hanya bisa membisu terpukau, sementara Mona, meski terkejut alasannya ialah nyaris celaka, merespon setenang mungkin, sembari tersenyum memasang lirikan cantik. Tidak mengherankan. Dia ialah gadis yang terbangun pukul 1 dinihari menggunakan riasan lengkap termasuk bulu mata lentik. Dibalut gerak lambat, pertemuan pertama dua sejoli tak bisa “lebih sinetron” dari ini.

Singkat cerita, kecemburuan istri kedua Koh Ah Yong mengakibatkan Mona dipecat, dan alasannya ialah Soga telah terpikat, gampang baginya mendapatkan Mona bekerja di warung martabaknya sebagai perancang sistem. Dalam sebuah adegan yang terperinci terinspirasi (kalau enggan disebut mengambil) dari The Founder (2016), Mona mengajarkan sistem buatannya di tengah lapangan yang digambari menggunakan kapur. Bedanya dengan film biografi Ray Kroc itu, adegan versi Dimsum Martabak takkan membuatmu terpukau, alasannya ialah ide Mona sekedar common sense ketimbang terobosan jenius, pun pengemasan Andreas gagal menjadikannya momen intens yang melibatkan penonton dalam proses perencanaan.

Rasanya tidak mengejutkan ketika saya menyebut duet Ayu-Boy kekurangan chemistry. Keduanya sebatas pasangan berparas rupawan tanpa jangkauan emosi luas yang diperparah penokohan dangkal dari naskah buatan Alim Sudio (Kuntilanak, Ayat-Ayat Cinta 2). Mona ialah gadis sederhana yang memahami sistem warung makanan, Soga ialah bocah kaya yang menolak meneruskan bisnis ayahnya (Ferry Salim) demi harapan pribadi. Itu saja. Nihil karakterisasi spesifik pemberi daya tarik kala berinteraksi. Memang sulit berharap pada naskah yang dalam dialognya menulis “pesan order” dan “paling terberat”. Walau bukan tak mungkin dua istilah ajaib itu dikarang sendiri oleh Ayu, sebagai rujukan betapa ia masih kerepotan menangani kalimat-kalimat pada debut layar lebarnya.

Konflik puncaknya sederhana, bahkan berjalan datar hasil penyutradaraan Andreas yang kurang piawai membangun dinamika dramatis juga ketidakmampuan naskah menyelipkan permasalahan kompleks yang ditutup oleh resolusi kental penggambangan. Babak hasilnya berpindah ke setting berbeda, tapi ketika itu saya sudah kesulitan membuka mata. Ya, ini lebih pantas ditayangkan di televisi, tapi kalau anda tak mengharapkan tontonan bergizi, filmnya masih menjadi hiburan yang layak dengan segala keklisean dan elemen cheesy miliknya. Masalah terbesar bukan terletak di kedangkalan maupun kebodohan cerita, melainkan ketiadaan dinamika. Dimsum Martabak bukan bencana. Cuma santapan membosankan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018

Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018 Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018 Ringkasan Cerita Filim Bad Samaritan 2018, Bad Samaritan menampilkan Robert Sheehan sebagai Sean Falco, sang protagonis yang bersama rekannya, Derek (Carlito Olivero), menjalankan agresi perampokan berkedok parkir valet di sebuah restoran. Modus operandinya, salah satu dari keduanya akan menyatroni rumah korban dengan memanfaatkan GPS dalam mobil, kemudian mengambil barang-barang kecil biar korban tak menyadari agresi tersebut. Sean dan Falco pikir metode itu menjamin mereka lolos, tapi tidak, lantaran Bad Samaritan memastikan kejahatan itu, serta hal-hal jelek lain yang Sean perbuat (sengaja/tidak, besar/kecil) akan mendapatkan balasan. Ini bukan soal justifikasi kriminalitas atau kebodohan muda-mudi yang berbuat tanpa pikir panjang, sebagaimana bertebaran di banyak menu thriller , melainkan soal penebusan kesalahan, dan itu yang membuatnya menarik. Bad Samaritan Melalui naskahnya, Brando...

The Ultimate Cure Gout Naturally in Home Trick

The Ultimate Cure Gout Naturally in Home Trick - There are plenty of methods someone can utilize to help eradicate gout. It needs to be treated properly in order to keep the pain at pain. If you wish to cure gout naturally, AgenBettingOnline.com AgenBettingOnline.com you want to understand how to continue to keep purines out of your entire body and the acid flushed. It is not advised to leave gout untreated for long since the disorder can worsen. Gout is the most frequent medical condition in regard to arthritis. Pseudo gout is a health condition that is often mistaken for gout. There are a number of different methods to deal with gout. You also need to learn how to recognize and treat Gout. If you're a drinker suffering with gout, then you're doing more damage than good. Thus, the reason behind gout is a physical condition that you can control. If you are afflicted with gout, then you are aware of how painful it can be. Gout is believed to be a painful k...

Choosing How to Use Bitcoin

Choosing How to Use Bitcoin - The use is a key-factor so, I believe whether any crypto enthusiast can enable the little retailer throughout the street to accept Bitcoin, the entire thing will begin growing. On the 1 hand, the use of Bitcoin is still quite limited, on the flip side, there's a danger of constantly carrying its digital money with it. AgenBettingOnline.com There's no need to use email or contact number. To begin with, you'll need to choose the quantity you want to buy. Put simply, it is a need to know basis. The very first step is to validate the idea depending on the hypothese. Just as it is a excellent concept to diversify in the stock market, it is a fantastic concept to diversify in crypto. In some instances, it may even be wise to have it notarized. When investing in crypto is a excellent notion to diversify, and investors have various techniques to do it. The point is to use the blockchain for a type of decentralized data confirmation serv...