Ringkasan Cerita Filim Alas Pati 2018
Ringkasan Cerita Filim Alas Pati 2018 |
Alas Pati
Dibantu musik gubahan Ricky Lionardi (Danur 2: Maddah, Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati), Jose menyerbu pendengaran penonton dengan musik sekencang mungkin, dalam adegan sebanyak mungkin. Termasuk di setiap false alarm yang kerap terjadi lantaran karakternya sering salah lihat, mana kaki hantu mana kaki manusia, mana rambut kuntilanak mana rambut mahasiswi. Bahkan sewaktu terornya berwujud kebisingan statis dari alat pendeteksi bunyi pun, musik tetap diputar sekeras-kerasnya. Seiring waktu saya pun mulai kebal dengan jump scare yang ditawarkan Alas Pati. Saya mulai mati rasa seiring keengganan film horor satu ini untuk memainkan rasa takut penonton.
Ringkasan Cerita Filim Alas Pati 2018 |
Jalan Cerita Filim Alas Pati
Padahal premisnya menjanjikan. Naskah yang ditulis berdua oleh Jose Purnomo dan Aviv Elham (Dubsmash, Sang Sekretaris) seolah ingin memberi pelajaran kepada para sampaumur kekinian yang bersedia melaksanakan apa saja demi ketenaran dunia maya. Apa saja, termasuk berkunjung ke hutan menakutkan berjulukan Alas Pati, di mana terdapat kuburan terkutuk di dalamnya, sebagaimana dilakukan lima sampaumur pencari tantangan dan penonton YouTube. Raya (Nikita Willy) merasa perjalanan itu akan seru, Randy (Roy Sungkono) yakin video petualangan ke lokasi menakutkan bakal mendongkrak jumlah penonton, sementara Vega (Stefhanie Zamora) butuh uang untuk membayar indekos. Ketiga alasan itu tampaknya sudah merangkum tujuan hidup banyak muda-mudi masa kini.
Sesampainya di Alas Pati, para sampaumur ini mulai bertingkah tidak sopan, bermain-main dengan jenazah dan kuburan. Jangankan arwah-arwah ingin tau di sana, saya di dingklik penonton pun ingin mereka semua tewas. Memiliki gugusan tokoh menyebalkan dalam film horor bukan masalah, lantaran melihat satu per satu dari mereka dibantai juga memperlihatkan hiburan tersendiri. Tapi alih-alih secara konstan memenuhi impian tersebut, Alas Pati justru memaksa kita menunggu, menunggu, dan terus menunggu dalam rangkaian keusilan hantu yang cuma sesekali memberi dampak. Salah satu momen paling mencekam justru bukan dari gangguan dedemit, melainkan ketika Roy yang tengah merekam video dari jendela kendaraan beroda empat nyaris terserempet truk, lantaran pemilihan waktunya tak terduga dan tanpa kesan mengulur waktu.
Ringkasan Cerita Filim Alas Pati 2018 |
Mayoritas jump scare terlampau diulur, urung memamerkan penampakan ketika kecemasan memuncak, dan gres memunculkan sang hantu dikala saya sudah menguap, lelah menanti, bagai perjuangan malas sutradara dan penulis naskah semoga mencapai batas minimal durasi film panjang. Sulit untuk tidak berharap Alas Pati tetap bertahan di hutan. Setidaknya di sana aroma kengerian lebih semerbak. Sayang, pasca sebuah adegan simpulan hidup mengejutkan yang dihukum solid dibalut gore memadahi, karakternya pulang ke kota, ke rumah masing-masing, dengan darah sobat mereka masih mengotori sekujur tubuh. Jika ada di posisi serupa, saya akan mencuci muka di sungai yang harus diseberangi sebelum mencapai hutan daripada menunggu berjam-jam kemudian. Bodoh memang, bahkan untuk ukuran horor remaja.
Bicara soal remaja, jajaran cast-nya bahkan tidak kuasa menimbulkan dialog sehari-hari terdengar realistis, apalagi asyik disimak. Ada perjuangan dari naskahnya guna menjalin interaksi menarik melalui bermacam-macam kelakar, namun kelima bintang mudanya ialah pelontar banyolan yang buruk. Begitu pula tatkala dipaksa berakting ketakutan. Mereka tampak kurang meyakinkan, dibuat-buat, atau menampakkan mulut seseorang yang mendapati bakso yang diinginkan sudah habis terjual ketimbang melihat setan. Seperti Jessy (Naomi Paulinda), saya pun berkali-kali ingin berteriak, “What??? Seriously?! “.
Komentar
Posting Komentar